Senin, 06 Desember 2010

ANALISIS PERKEMBANGAN KOPERASI ‘‘GEMA SEJAHTERA’’

Ada tujuh komponen dalam BSC Koperasi Gema sejahtera, yaitu: visi, tema strategis (atau area fokus), prinsip strategis, perspektif, sasaran, kaitan, dan ukuran & target.

 Visi: Visi Koprasi gema sejahtra secara singkat adalah untuk menjadi “pilihan masyarakat untuk maju, bekerja dan berekreasi”.
 Makna dari Visi untuk Maju diartikan koperasi yang mampu bersaing, menguasai pasar dan teknologi, mampu mengakses pelayanan informasi, kreatif, inovatif dan profesional serta berwawasan ke depan yang luas.
 Bekerja dan berkreasi dapat diartikan sebagai masyarakat koperasi yang mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi, social dan berkreasi mencari inovasi baru dalam memajukan koerasi dan mampu bersaing dengan koperasi lain.
Misi Koperasi ”Gema sejahtera”
1. Mewujudkan SDM anggota yang memahami dan menjalankan fungsi dan perannya sebagai pemilik, pelanggan, dan partisipan aktif di Koperasi ”Gema sejahtera”.
2. Meringankan beban ekonomi dan meningkatkatkan daya beli anggota
3. Menyediakan kebutuhan anggota..
4. Pengoptimalan, pembenahan, dan pemanfaatan sistem informasi.
5. Menciptakan kondisi aman dan tertib dengan mendukung kinerja organisasi.
6. Mewujudkan hubungan yang harmonis baik internal maupun eksternal dengan meningkatkan kualitas intensitas informasi dengan Koperasi ”Gema sejahtera”
7. Mewujudkan citra Koperasi ”Gema sejahtera” sebagai UKM terfavorit warga.
8. Mewujudkan citra Koperasi ”Gema sejahtera” sebagai rujukan pusat belajar koperasi bagi warga Indonesia.
 Tema strategis atau area fokus: Dewan Koprasi menetapkan lima tema strategis atau area fokus sebagai strategi untuk mencapai visi koperasi; ketenteraman warga (community safety), kemandirian koperasi , kemajuan ekonomi (economic development), tranportasi (transportation) dan mereformasi birokrasi (restructuring government).

 Prinsip strategis: Penerapan prinsip strategis adalah untuk membantu memastikan bahwa Koperasi Gema Sejahtera akan menjadi pilihan masyarakat. Ada delapan prinsip strategis yang ditetapkan dan disebut Prinsip Pertumbuhan Cerdas (Smart Growth Principles), yaitu:
1. Mempertahankan kapasitas perencanaan penggunaan koperasi
2. Mengupayakan keputusan penggunaan koperasi yang efektif
3. Memperkuat masyarakat melalui koperasi yang sehat
4. Merancang koperasi untuk mendukung kehidupan yang harmonis
5. Melindungi Anggota koperasi
6. Memperluas aneka pilihan Usah
7. Menggunakan investasi publik sebagai katalisator untuk mencapai hasil yang diinginkan

 Perspektif: Dengan penekanan pada "keseimbangan", balanced scorecard Koperasi menggunakan empat perspektif untuk menjawab kebutuhan pelayanan yang diinginkan oleh anggota koperasi warga.

 1. Perspektif Pelanggan: melayani pelanggan.
Manajer koperasi harus mengetahui apakah koperasi betul-betul memenuhi kebutuhan anggota koperasi. Mereka harus menjawab pertanyaan: Apakah koperasi menyediakan apa yang diinginkan oleh anggota ?

 2. Perspektif Proses Internal: Menyediakan pelayanan secara kompetitif.
Manajer koperasi harus berfokus pada tugas penting yang memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan onggota koperasi. Manajer koperasi harus menjawab pertanyaan: Dapatkah koperasi meningkatkan pelayanan dengan mengubah cara pelayanan itu disampaikan?

 3. Perspektif Keuangan: Mengelola anggaran secara akuntabel.
Manajer koperasi berfokus pada bagaimana cara memenuhi kebutuhan pelayanan secara efisien. Mereka harus menjawab pertanyaan: Apakah pelayanan yang diberikan telah dilaksanakan dengan biaya yang rendah?

 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan: Mengembangkan kapasitas karyawan.
Kemampuan organisasi untuk meningkatkan dan memenuhi permintaan anggota koperasi terkait secara langsung dengan kemampuan karyawan untuk memenuhi permintaan itu. Koperasi harus menjawab pertanyaan: Apakah koperasi menggunakan teknologi yang sesuai dan melakukan pelatihan karyawan untuk kemajuan yang berlanjut?

 Tujuan Koperasi Gema sejahtera adalah :memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perkeonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, dan adil .

 Sasaran
Koperasi memilih 6 sasaran perusahaan untuk scorecard organisasinya. Setiap sasaran organisasi secara garis besar digambarkan sedemikian sehingga ia memberikan konteks untuk mencapai apa organisasi itu dibentuk. Hubungan antara lima area fokus, empat perspektif dan 6 sasaran organisasi merupakan panduan bagi setiap unit dan karyawan dalam melaksanakan kegiatannya.

 Kaitan
Sasaran yang strategis harus saling dihubungkan dalam suatu hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika suatu organisasi memberikan karyawan dengan pelatihan yang perlu untuk “Mempromosikan Pembelajaran & Pertumbuhan”, maka organisasi itu akan dapat “Menyampaikan Pelayanan secara Kompetitif”. Ini akan mempengaruhi kemampuan organisasi itu untuk “Meningkatkan Pelayanan bagi anggota koperasi/ Masyarakat” yang pada akhirnya “Menyediakan Aneka Pilihan Pelayanan”.

 Ukuran & Target
Untuk setiap sasaran strategis, ada satu set ukuran dan target strategis. Ini dijabarkan dalam rencana strategis untuk setiap area fokus.

 EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI

 DILIHAT DARI SISI ANGGOTA
Efek –efek Ekonomis Koperasi
Efek Harga Dan Efek Biaya
Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan Koperasi
Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
 Efek –efek Ekonomis Koperasi
Salah satu hubungan yang paling penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Jika koperasi dipandang dari sudut ekonomi, pengertian koperasi dapat dinyatakan dalam criteria indentitas yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan. Menurut Ropke koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemiliknya atau anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut.
 Efek Harga Dan Efek Biaya
Kemanfatan ekonomis yang dimaksud adalah intensif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau diperolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian keuntungan (SHU) baik dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk barang.
 Analisis Hubungan Efek Ekonomis Dengan Keberhasilan Koperasi
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggotanya.
Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut.
 Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Disebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu disesuaikan.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat pertisipasi anggota terhadap koprasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari anggota koperasi.



DAFTAR PUSTAKA


Kaplan R.S. & Norton, D.P.; The Balanced Scorecard, Translating Strategy into Action, 1996

Mulyadi, Balanced Scorecard, 2001

Vincent Gaspersz; Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Six Sigma, 2002

Amin Widjaja T.; Memahami Balanced Scorecard, 2002

Sony Yuwono, et.al; Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, 2003

Tags: EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar